Jakarta, CNN Indonesia

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) memastikan akan membebaskan bea masuk alat pembelajaran siswa tunanetra untuk SLB-A Pembina Tingkat Nasional Jakarta.

Alat bernama taptilo itu sempat tertahan saat dikirim dari Korea Selatan. Kepala Kantor Pelayanan Utama Bea Cukai Soetta Gatot Sugeng Wibowo mengatakan pihaknya saat itu tidak mendapatkan informasi bahwa barang tersebut merupakan hibah.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Sebelumnya dari pihak penerima tidak menyampaikan bahwa barang tersebut hibah,” kata Gatot saat diwawancara, Sabtu (27/4).

Gatot mengungkapkan Bea Cukai Soetta saat ini masih berkoordinasi dengan SLB-A Pembina Tingkat Nasional Jakarta dalam rangka mengurus fasilitas bebas bea masuk dan pajak.

Pihak Bea Cukai meminta sejumlah data karena barang impor itu atas hibah. Proses administrasi tersebut juga berkoordinasi dengan dinas terkait dalam Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.

“Kami sudah minta data terkait kepada yang bersangkutan dan selanjutnya kami masih koordinasi dengan pihak SLB dan dinas terkait di Pemprov DKI guna memenuhi persyaratan mendapatkan fasilitas pembebasan bea masuk dan pajak dalam rangka impornya atas hibah, Ujar Gatot.

Seorang warga sebelumnya sempat mengeluhkan alat pembelajaran siswa tunanetra untuk SLB-A Pembina Tingkat Nasional Jakarta ditahan oleh Bea dan Cukai Soetta. Alat bernama taptilo itu dikirim dari Korea Selatan.

Barang itu tiba di Indonesia sejak 18 Desember 2022, tetapi barang tersebut tertahan di Bea Cukai. Pihak sekolah diminta melengkapi sejumlah dokumen dan ditagih ratusan juta untuk barang tersebut.

Dokumen yang dibutuhkan di antaranya link pemesanan yang tertara harga, invoice yang telah divalidasi bank, katalog harga barang, nilai freight, dan dokumen lainnya. Padahal, alat belajar itu berstatus hibah dan merupakan prototipe.

[Gambas:Video CNN]

(frl/end)






Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *