Jakarta, CNN Indonesia

Dalam memperingati Hari Bumi, PT PLN (Persero) menegaskan komitmennya untuk menjalankan bisnis yang berkelanjutan, menyeimbangkan aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan.

Komitmen itu ditegaskan PLN dalam acara bertajuk ‘PLN EcoRangers: Empowering a Sustainable Lifestyle’. Acara ini dihadiri oleh Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo, Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Laksmi Dhewanthi, dan Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jisman P. Hutajulu.

“Kegiatan Hari Bumi PLN bertujuan untuk mempertegas komitmen kami pada upaya menjaga kelestarian bumi melalui langkah nyata dengan menjalankan proses bisnis yang mengedepankan keberlanjutan,” ujar Darmawan.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beberapa langkah nyata yang telah dilakukan PLN di antaranya melakukan pengolahan limbah Pembangkit (FABA) menjadi produk multiguna yang berdaya jual bagi masyarakat, dan meningkatkan penggunaan sumber daya EBT.

Kemudian PLN juga aktif dalam mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik (electric vehicle), serta menjalankan program offset emisi dalam mengimbangi emisi karbon di tanah air melalui aplikasi PLN Climate Click.

“Dengan pendekatan yang komprehensif dan kolaboratif dalam hal ini PLN telah mengadopsi gaya penggunaan teknologi ramah lingkungan dan diharapkan dapat melindungi bumi dari dampak negatif perubahan iklim dan membangun masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan untuk generasi mendatang,” kata Darmawan.

Darmawan melanjutkan, perubahan iklim merupakan persoalan global saat ini, karena 1 ton emisi CO2 di Dubai akan menimbulkan dampak kerusakan yang sama dengan 1 ton emisi CO2 di Jakarta. Maka, satu-satunya cara untuk menghadapi tantangan perubahan iklim hanya melalui kolaborasi.

“PLN menyadari upaya mitigasi perubahan iklim tidak akan mampu dijalankan PLN sendiri. Komunitas global perlu bersatu, karena ini adalah masalah bersama, untuk itu kami mengajak para stakeholder dan seluruh masyarakat bersama-sama kita perangi perubahan iklim,” jelas Darmawan.

Menurut Darmawan, penyelarasan antara Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN) dan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik Tenaga Listrik (RUPTL) terhijau PLN merupakan milestone dalam langkah mencapai transisi energi di tanah air.

“Di RUPTL terhijau PLN yang sudah diselaraskan dengan RUKN, kami meningkatkan kapasitas energi baru terbarukan sebesar 75%, dan 25 % sisanya berasal dari gas di tahun 2040,” tuturnya.

“Ini adalah tantangan besar dan PLN berkomitmen untuk melaksanakannya demi masa depan bumi kita,” lanjut Darmawan.

Untuk itu, Darmawan secara khusus mengajak pada seluruh insan PLN, stakeholder dan seluruh masyarakat Indonesia untuk berkontribusi aktif pada aksi global dalam menjaga bumi dari perubahan iklim.

“Kita tahu ancaman perubahan iklim semakin nyata adanya, untuk itu mari kita bergandengan tangan, berkolaborasi bersama untuk menyelamatkan bumi dari ancaman global warming dan jika memungkinkan kita bisa mendinginkan bumi,” kata Darmawan.

Komitmen Indonesia dan Roadmap Transisi Energi

Sementara itu, Laksmi menambahkan, sebagai negara yang menandantangani Paris Agreement, Indonesia bersama 194 negara lainnya telah berkomitmen untuk menjaga suhu bumi tidak melebihi 1,5 derajat celcius dalam 1 abad mendatang.

Dia pun mengapresiasi berbagai terobosan yang ditempuh PLN sebagai tulang punggung transisi energi, termasuk menggaungkan sustainable lifestyle guna mencegah perubahan iklim di Indonesia.

“Jadi langkah demi langkah yang tadi dijelaskan, dan sudah dilakukan oleh PLN, really matters,” ucap Laksmi.

Senada dengan Laksmi, Jisman menyampaikan bahwa Pemerintah Indonesia telah menyusun roadmap transisi energi guna meningkatkan pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) dan mengurangi ketergantungan pada energi fosil.

Untuk itu, pemerintah dalam hal ini telah menyelaraskan RUKN dan RUPTL terhijau PLN sebagai langkah nyata dalam memerangi global warming.

“Kepedulian Pemerintah terhadap lingkungan khususnya di sektor energi listrik telah diwujudkan melalui pemanfaatan sumber daya EBT yang ramah lingkungan dan pengurangan penggunaan energi fosil. Hal ini dilihat dari rancangan RUKN dan RUPTL yang sudah semakin green,” ujar Jisman.

(ory/ory)






Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *